Mengintip Kunci Sukses: Memahami Aspek Kunci dalam Pengawasan Koperasi

Photo oleh KSPPS BMT BUM

Mengawal sebuah koperasi untuk dapat melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) bukan suatu hal yang mudah apabila para pengurus dan pengelolanya tidak sadar akan pentingnya RAT. Banyak hal yang harus dipersiapkan untuk dapat menampilkan kinerja koperasi selama satu tahun yang telah berjalan.

Koperasi adalah salah satu bentuk usaha ekonomi rakyat yang populer sejak zaman Moh Hatta hingga kini. Meski koperasi tidak se-populer bentuk usaha seperti start up, koperasi memiliki peranan penting dalam menumbuhkan upaya pemberdayaan ekonomi rakyat dan membantu usaha mikro. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat di dijelaskan oleh pengawas manajemen dari sebuah koperasi dalam sebuah RAT.

Ada beberapa point penting dalam pengawasan koperasi seperti yang digariskan dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM no 9 tahun 2020 diantaranya adalah pengawasan pada bidang kelembagaan / tata kelola koperasi, bidang bisnis atau permodalan koperasi dan bidang keuangan sekaligus pemetaan profil risiko koperasi.

Pengawasan yang dilakukan di bidang bisnis atau permodalan merupakan kegiatan yang melakukan evaluasi atas capaian target yang telah ditentukan di awal tahun oleh koperasi. Pemantauan perkembangan bisnis, penambahan atau pengurangan modal yang terjadi pada tahun berjalan, bertambah atau berkurangnya omzet koperasi menjadi perhatian utama bagi pengawas manajemen di bidang bisnis.

Sedangkan pengawasan di bidang tata kelola atau kelembagaan lebih memperhatikan dan memastikan apakah semua orang yang menikmati pelayanan koperasi sudah menjadi anggota. Terutama bagi koperasi simpan pinjam hal ini sangat urgen untuk di perhatikan. Apalagi bagi koperasi yang sudah berikrar untuk menjadi koperasi close loop. Yaitu koperasi yang sudah mencanangkan untuk melayani anggota saja.

Selain memastikan bahwa anggota yang dilayani, pengawasan di bidang tata kelola atau kelembagaan juga memastikan surat ijin di masing-masing cabang telah di kelola dengan baik. Kapan masa berlakunya harus selalu di review. Termasuk juga mereview kerjasama yang dilakukan oleh koperasi, apakah sudah bermanfaat bagi kemajuan koperasi dan anggota. Demikian pula pengawasan juga melakukan evaluasi atas uji kelayakan bagi pengurus juga pengawas.

Pengawasan di bidang keuangan lebih dinamis lagi, terutama dengan adanya Permenkop No 9 tahun 2020 ini di tambah dengan adanya pemetaan profil risiko yang harus dilakukan dalam pengawasan di bidang keuangan. Profil risiko ini meliputi penilaian risiko yang telah dilakukan dan manajemen risiko yang telah dilakukan oleh koperasi.

Pengawasan di bidang keuangan juga meliputi evaluasi atas kinerja keuangan, manajemen keuangan serta keberlanjutan kondisi keuangan dari koperasi. Pengawasan di bidang keuangan juga dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan tim internal audit yang ada dalam koperasi. Hal tersebut akan mempermudah proses pengawasan karena tim pengawas keuangan memiliki akses langsung atas semua kegiatan koperasi.

Demikian beberapa aspek penting dalam pengawasan sebuah koperasi. Semoga ringkasan ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan siapapun yang membutuhkan.

Pemilu dan Pilihan Kita

Hari ini, 14 Pebruari 2024 telah terlaksana Pemilu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Berbagai berita dan gegap gempitanya kampanye telah dilakukan selama ini. Berbagai peristiwa politik juga telah terlihat di depan mata. Ada yang berkali-kali mencoba untuk menjadi RI1, ada juga anak muda yang berupaya dengan segenap cara untuk menjadi orang nomor 2 di negeri ini dan segenap fenomena yang ada di sekitar itu.

Setelah pemilu selesai dan di umumkan siapa yang jadi pemenang pemilu maka setelah itu kehidupan akan berjalan kembali. Ketika pemimpin yang menang adalah seorang yang amanah, maka dia akan berupaya untuk mensejahterakan rakyatnya. Menjadikan kondisi yang lebih baik tidak mementingkan diri pribadi. Jika pemimpin yang terpilih tidak amanah, maka yang terjadi adalah kehidupan rakyat akan semakin berat. Pajak akan semakin tinggi. Harga kebutuhan pokok akan semakin membumbung tinggi. Kejahatan merajalela, dan akhirnya jangankan gemah ripah loh jinawi, bahkan untuk dapat hidup makmur saja terasa menjadi utopia belaka.

Sebagai warga negara yang baik, tidak mungkin jika tidak mencermati perkembangan politik dan tetap berpikir waras dan skeptis. Tidak melulu menelan mentah-mentah pemberitaan yang banyak beredar. Jika warga negara Indonesia menjadi apatis dengan politik, maka apa jadinya negeri ini. Rakyat nya sudah tak lagi peduli dengan permasalahan negeri.

Untuk bisa paham dengan permasalahan bangsa, diawali dengan mencermati berbagai macam berita dan mendalami dengan baik. Selalu berpikir kritis tentang semua peristiwa, dan mengutamakan kebaikan dari pada keburukan. Tidak mudah untuk mengambil hal baik dari semua keburukan yang ada. Akan tetapi jika rakyat Indonesia sudah semakin cerdas dan mampu berpikir kritis, insyaAllah yang terpilih adalah benar-benar pemimpin yang amanah dan berupaya mensejahterakan rakyatnya.

Semoga sukses PEMILU 2024 yaa…

Cerdas Kelola Keuangan Bagi Ibu Rumah Tangga

Pertemuan keluarga kelas Belimbing di TKIT Salimah

Menjadi ibu dengan sejumlah aktivitas domestik seharusnya tidak mengurangi semangat belajar. Terutama belajar mengelola keuangan agar kondisi keuangan keluarga dapat bertambah baik. Meski belajar bersama ananda tidak mengurangi semangat ibu dalam mencari ilmu. Penting gak sih belajar literasi keuangan bagi seorang ibu? Hal apa sih yang dapat dipelajari agar cerdas keuangan? Cerdas keuangan sebenarnya di awali dengan memahami apa itu pendapatan dan pengeluaran. Karena mengelola keuangan sebenarnya tidak lebih dari mengelola pengeluaran dari pendapatan yang sudah diterima.

Pendapatan dalam rumah tangga pada umumnya terdiri dari 3 (tiga) sumber. Yang pertama adalah active income, yang kedua passive income dan yang ketiga adalah portofolio income. Apa yang dimaksud dengan active income? Active income atau pendapatan aktif adalah setiap pendapatan yang kita peroleh apabila kita bekerja. Jika kita tidak bekerja, maka pendapatanpun terhenti. Contoh dari pendapatan aktif diantaranya adalah pendapatan yang diperoleh dari kita bekerja sehari-hari. Apabila kita tidak bekerja maka pendapatan akan terhenti.

Berbeda dengan pendapatan pasif. Meskipun kita tidak bekerja, pendapatan akan terus mengalir. Pendapatan pasif ini diperoleh dari aset yang telah menghasilkan. Contohnya adalah kios yang telah disewakan. Mobil atau motor yang disewakan, atau aset lain yang disewakan dan kita mendapatkan uang sewa.

Sedangkan pendapatan portofolio merupakan pendapatan yang diperoleh dari melakukan investasi yang dilakukan pada surat berharga seperti saham, obligasi ataupun reksadana. Pendapatan portofolio tidak dapat diambil secara langsung, tapi harus menunggu nilai investasi meningkat baru hasilnya dapat diambil. Pendapatan portofolio intinya adalah pendapatan pada surat berharga dan emas. Emas juga dapat dimasukkan sebagai pendapatan investasi jangka pendek yang mudah untuk dicairkan.

Sedangkan pengeluaran dibagi juga dibagi menjadi 3 (tiga) klasifikasi pengeluaran. Klasifikasi yang pertama yaitu pengeluaran yang produktif meski terlihat konsumtif, pasive spending dan invisible spending. Pengeluaran yang produktif tetapi terlihat konsumtif diantaranya adalah pengeluaran untuk belajar, pengeluaran untuk bergaul dengan orang-orang sukses dan pengeluaran untuk amal. Ketiga pengeluaran itu terlihat konsumtif karena pastinya mengurangi jumlah kas kita, akan tetapi mereka sebenarnya adalah pengeluaran produktif. Pengeluaran belajar adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan apabila kita ingin bertambah maju. Demikian pula jika ingin mendapatkan pengaruh kesuksesan, maka sebaiknya memiliki komunitas orang-orang sukses. Sedangkan pengeluaran amal adalah pengeluaran untuk kebaikan yang berarti kita menolong diri sendiri.

Klasifikasi pengeluaran yang kedua adalah passive spending atau pengeluaran pasif. Pengeluaran pasif adalah pengeluaran yang diam-diam tapi tidak terlihat mengurangi nilai aset kita. Yang termasuk dalam klasifikasi passive spending adalah ketika kita memiliki karyawan yang tidak produktif, membayar biaya listrik yang tidak digunakan karena lupa mematikan, atau pengeluaran karena makanan sisa yang kita buang.

Klasifikasi pengeluaran yang ketiga adalah adanya invisible spending. Pengeluaran ini lebih parah daripada pengeluaran pasif karena ibaratnya meski kita tidur, nilai aset kita akan berkurang tajam. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah ketika membeli mobil merk terkenal maka harga mobil ketika setahun di garasi mobil nilainya akan menurun tajam. Atau jika ibu-ibu belanja baju atau kerudung ber merk maka ketika sudah dipakai harga nya akan turun drastis. Status nya sama dengan kain kerudung yang harga nya belasan ribu.

Mengetahui beberapa tabiat pendapatan dan pengeluaran diatas, semoga dapat lebih dipahami betapa ketika kita masih mengandalkan active income sebaiknya harus berhemat dan cermat dalam mengalokasikan sumber dana kita untuk masa ini dan masa yang akan datang. Tidak perlu boros dan bergaya mewah jika masih berada di area active income. Karena jika kita tidak lagi bekerja maka pendapatan akan terhenti. Kita harus cermat mengelola sebagian dari dana active income dikelola agar kelak dapat memiliki aset yang menghasilkan.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

Belajar dari Masyarakat Brisbane

Satu minggu ini di akhir bulan Agustus 2023 saya berkesempatan untuk mengunjungi kota Brisbane ibukota negara bagian Queensland Australia. Berombongan kami datang, ada yang untuk pertama kali dan ada yang ke sekian kalinya. Tujuan kami adalah untuk melakukan benchmarking dengan Technological and Further Education (TAFE) Queensland dan mengembangkan kerjasama antara kampus kami dengan TAFE.

Pertama kali datang ke Brisbane kesan pertama yang kami dapatkan adalah kota yang bersih, tenang dan nyaman. Setibanya di Hotel kami juga disambut dengan baik oleh para resepsionis yang siap membantu kami. Cuaca yang nyaman, hawa yang sejuk dan bersahabat membuat kami nyaman untuk tinggal di sana selama beberapa hari.

Karena kami berangkat hari Sabtu malam dan sampai di Brisbane pada hari Ahad, maka disana terlihat banyak masyarakat yang menghabiskan waktunya untuk bersantai, berkunjung ke pasar mingguan kalo di Indonesia namanya pasar kaget sedangkan jika di Tegal namanya adalah pasar Belek. Secara umum bentuk pasar nya sama seperti pasar kaget nya kita, ada yang jual baju, jual souvenir, make up dan pernik-pernik nya dan banyak lagi.

Di Brisbane jarang saya jumpai tukang sapu jalanan, tempat sampah nya pun tidak di setiap sudut, tetapi kondisi jalanan bersih dan hampir tidak ada sampah plastik. Selain itu air keran juga bisa diminum meski tanpa dimasak. Mobil-mobil yang berseliweran juga mobil keluaran terbaru gak ada mobil jadul lagi. Selain itu pepohonan juga rapi di pinggir jalan dengan settingan batu-batu kecil di sekeliling nya tetap membuat pejalan kaki nyaman. Orang-orang lebih suka jalan kaki atau bersepeda menuju tempat tujuannya. Bahkan ada peminjaman skooter yang di parkir di pinggir jalan. Skooter tergeletak begitu saja plus helm nya, yang kalo di negeriku kayaknya skooternya kalo gak di jagain sama yang punya bakalan hilang hahaaaa….

Hal yang paling membuat saya berpikir adalah bagaimana cara pemerintah negara bagian Queensland memberikan kelayakan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi warganya. Penghasilan masyarakat di Brisbane rata-rata sekitar AUD 3.807/ bulan atau jika dirupiahkan adalah sekitar 38 juta per bulan. Selain itu fasilitas yang diberikan oleh pemerintah nya dalam menjaga sustainability lingkungan juga sangat mendukung. Tempat sampah yang sudah di klasifikasikan juga banyak di jumpai. Jadi di Brisbane tempat sampah itu minimal ada dua kotak, kotak yang recycle dan non recycle.

Di hampir setiap sudut ruangan ada sampah minimal terklasifikasi menjadi dua macam. Dan hal itu sudah rata di semua penjuru ruangan dan begitu pula di sudut-sudut kota. Mereka sangat mempedulikan sustainability lingkungan. Keberlangsungan kehidupan yang ada di sekitar mereka. Mereka concern dengan sampah yang telah mereka hasilkan akan kemana. Apakah akan berdampak buruk bagi lingkungan atau akan bermanfaat. Karena sangat perhatiannya mereka, mungkin mereka akan berkernyit di dahi melihat kita masih sangat suka menggunakan plastik dan buang sampah sembarangan heheee….

Mereka tidak hanya memahami SDGs sekedar teori semata, sekaligus mereka melaksanakan di daily life nya mereka. Mendengar penjelasan Paul si manager hospitality program tadi membuat hati ini merasa pilu… hahahaaa… betapa di negeri yang teramat indah ini sampah masih jadi masalah utama. Sedangkan di negeri yang nun jauh disana sampah sudah sedemikian terorganisir dan teredukasi plus dilakukan oleh semua warganya. Bikin tambah semangat untuk memperbaiki diri dan komunitas deh …

Yang dimaksud dengan program hospitality di TAFE menerapkan sustainability dalam setiap aktivitas nya diantara nya adalah mereka memastikan bahwa sampah komposter mereka akan di berikan kepada para petani agar dapat digunakan sebagai pupuk organik mereka, sehingga para petani tidak perlu lagi beli pupuk untuk tanaman yang akan di jual kepada TAFE. Selain itu mereka juga memastikan para petani yang mengirimkan produk ke mereka telah melakukan keamanan dan kenyamanan bagi para binatang dalam proses produksinya. Kalo dalam bahasa daerah nya .. para sapi yang akan di sembelih dipastikan tidak diglonggong lebih dulu biar terlihat gemuk. Sampai segitunya mereka memastikan semua hal itu baik-baik saja dan sudah sesuai dengan norma dan etika.

Di semua bungkus makanan yang take away, mereka sudah tidak lagi menggunakan bungkus makanan plastik. Semua diupayakan kalo pun plastik tapi yang ramah lingkungan. Bahkan sendok dan garpu bahkan pisau untuk makanan pun mereka gunakan dari kayu. Belum bisa bayangin kan bagaimana bentuknya. Berikut ini gambar untuk sendok kayu yaa…

Luar biasa komitmen akan kebersihan dan keberlanjutan lingkungan yang sudah dilakukan ya. Jika dalam bahasa seorang muslim mereka telah melakukan apa itu kebermanfaatan untuk lingkungan. Mereka menunaikan apa yang di maksud hidup agar bermanfaat bagi sekitar. Ada satu lagi adalah aktivitas stop and swap yang mereka lakukan.

Stop and Swap adalah aktivitas mereka untuk menunjang keberhasilan upaya go green atau salah satu aktivitas untuk mendukung sustainable development goals nya mereka. Mereka meminta semua civitas akademika untuk mengumpulkan semua barang yang masih layak pakai kecuali item-item tertentu dan kemudian di letakkan di satu tempat tertentu dan orang lain nanti akan membawanya tanpa bayar. Sehingga mereka tidak lagi membuang barang yang mereka sudah tidak dipakai lagi sekaligus mereka juga dapat bertukar ataupun mengambil barang yang tersedia untuk dibawa pulang. Jadi semua orang senang, bisa mendapatkan apa yang di inginkan sekaligus gudang mereka tidak akan penuh sesak.

Barang yang tidak boleh di stop and swap diantaranya adalah obat-obatan pribadi, barang personal care yang sudah rusak label nya atau sudah digunakan, mainan yang sudah rusak, baju kotor dan hal-hal yang tidak etis untuk diberikan lainnya. Bisa jadi ide juga untuk berbagi dengan sesama yaa..

Kegiatan stop and swap seperti ini mungkin masih belum wajar dilakukan di masyarakat kita, tapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Bisa dimulai dari komunitas terkecil dulu apakah di perkumpulan ibu-ibu RT, ibu-ibu pengajian ataupun diantara mahasiswa dan dosen. Banyak hal yang bisa amati, tiru dan modifikasi sesuai dengan kearifan lokal negeri kita. Asal tujuan utama nya dapat tercapai, yaitu tidak membuang barang secara percuma dan dapat bermanfaat untuk sesama.

Meskipun rasanya masih banyak hal yang ingin diceritakan tapi rasanya cukup dulu ya berbagi untuk hari ini. Nanti disambung lagi dengan hikmah kunjungan yang lain.

Semoga bermanfaat.

Belajar Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD)

“Saya mau mampir ke Tegal lho …” kata beliau di sebuah grup komunitas kami. Sontak langsung ku sambut “Monggo mampir kampus kami pak” berharap beliau yang ahli akuntansi bisa berbagi ilmu dengan kami di pinggiran pantura.

Setelah berbincang tentang banyak hal tentang karir dosen dan akuntansi sektor publik, beliau menawarkan diri untuk berbagi ilmu tentang isu terbaru di bidang pajak daerah. Tanpa babibu aku langsung mengangguk dan jadilah acara hari ini.

Acara hari ini dilakukan secara online menggunakan media zoom meeting dan diikuti oleh sekitar 360 peserta dari seluruh Indonesia. Materi yang disajikan diantaranya adalah adanya UU HKPD (Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah) yang menyatakan diantaranya tentang struktur pajak daerah yang sedikit berbeda antara Undang-Undang No 28 Tahun 2009 dengan UU HKPD.

UU HKPD bertujuan untuk menjaga local taxing power dan tetap menjaga kemudahan berusaha di daerah. Pada UU HKPD terdapat restrukturisasi pajak daerah dari beberapa macam pajak seperti pajak restoran, pajak hotel, restoran, hiburan dan parkir menjadi pajak barang dan jasa tertentu (PBJT). Selain itu juga adanya integrasi jenis pajak daerah yang dimaksudkan untuk mengurangi administratif compliance cost serta meningkatkan optimalisasi pemungutan pajak dan retribusi daerah. Gambarannya terlihat dari gambar dibawah.

Semoga dengan adanya UU HKPD bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga meningkatkan pendapatan daerah ya… amin.

Semangat belajar selalu yaa …

Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Rasul

Hari ini dapat kesempatan untuk berbagi dengan para ibu di salah satu pertemuan Rumah Keluarga Indonesia di daerah Pengabean kota Tegal. Pertemuan sederhana ini dihadiri sekitar 50 an orang ibu. Pada pertemuan kali ini, materi belajar bersama kita adalah bagaimana meneladani Rasul dalam mendidik anak. Materi hari ini disarikan dari buku Prophetic Parenting (Cara Nabi Mendidik Anak) yang cukup bagus jika dikupas.

Belajar dari Rasul tentunya ibarat menggali ilmu dari sumber yang tak akan pernah ada habis nya untuk dipelajari. Termasuk dalam hal ini tentang bagaimana Rasul mendidik anak. Ada minimal 8 (delapan) hal yang dapat kita pelajari sebagai orang tua dalam mendidik anak dengan berkiblat dari pola didik Rasulullah.

  1. Menampilkan suri tauladan yang baik .Menjadi orang tua mungkin tidak mudah. Karena harus selalu menjadi contoh yang baik untuk ananda. Contoh terbaik yang dapat dilihat oleh ananda adalah dari perilaku orang tua. Bagaimana orang tua komitmen untuk tidak menggunakan handphone pada waktu-waktu tertentu, bagaimana adab terhadap tamu, bagaimana berperilaku ketika ada makanan yang tidak sesuai dengan selera dan sebagainya. Semua perilaku orang tua itu akan terekam dengan baik di benak ananda. Walk the talk. Adalah hadiah terindah yang diberikan orang tua kepada ananda.
  2. Mencari waktu yang tepat untuk memberi pengarahan. Hikmah untuk memberikan pengajaran kepada ananda dapat dilakukan dalam beragam aktivitas orang tua dengan ananda. Seperti obrolan orang tua dengan ananda ketika dalam perjalanan, pada waktu makan bersama, dan pada saat ananda sakit.
  3. Bersikap adil dan menyamakan pemberian untuk anak. Perlakuan tidak adil yang diperoleh anak ketika dia masih kecil akan berdampak ketika dewasa. Hal itu tercermin dari kisah saudara nabi Yusuf . Yaitu ketika mereka berkata “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya Bunyamin lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adalah golongan yang sangat kuat. Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata” (Yusuf:12: 8)
  4. Menunaikan hak anak. Anak-anak juga memiliki hak yang harus ditunaikan oleh kedua orang tuanya. Diantaranya adalah hak untuk mendapatkan nama yang baik, hak untuk mendapatkan kasih dan sayang dari orang tua, dan hak mendapatkan pendidikan agama yang baik.
  5. Doa. Larangan mendoakan keburukan untuk anak. Ketika seorang wanita telah menjadi seorang ibu, maka segala ucapan nya akan menjadi doa yang manjur untuk anak-anak nya. Termasuk doa yang baik ataupun perkataan yang buruk. Oleh karena itu jauhkan lisan para ibu dari perkataan doa yang buruk kepada ananda. Gantilah ungkapan anak nakal menjadi anak pintar atau anak yang aktif. Agar vibes yang muncul pun adalah hal yang positif bagi perkembangan anak.
  6. Membantu anak untuk berbakti dan mengerjakan ketaatan. Setiap anak akan lebih termotivasi apabila kedua orang tuanya ikut berperan pada saat si anak akan melakukan hal-hal kebaikan.
  7. Tidak mudah marah. Laa taghdob walakal jannah. Jangan marah bagimu surga. Kadang ketika bersama keluarga, rasa marah akan lebih mudah meletup dibandingkan dengan orang lain. Marah kepada anak-anak gara-gara masalah sepele begitu sering terjadi dibandingkan marah kepada tetangga yang bikin masalah misalnya.
  8. Tidak mudah mencela. Jika seseorang mencela anaknya, pada dasarnya dia sedang mencela dirinya sendiri. Ketika kita mencela anak karena kesalahannya seharusnya kita berkaca apakah kita sudah memberikan petunjuk dan arahan dengan benar terhadap mereka.

Masih banyak yang dapat dikupas dari sunah yang dituntunkan Rasulullah dalam mendidik anak-anak. Seperti bagaimana Rasul mengajarkan kita untuk tidak berlaku kasar dalam memperlakukan anak-anak, mengajak mereka untuk berpikir dewasa dan pelan-pelan memberikan penyadaran akan tanggung jawab mereka. Menjadi pekerjaan rumah buat kita para orang tua untuk tidak pernah berhenti belajar tentang pendidikan anak.

Semangat belajar ayah bunda …. 🙂

Hi, I am Yeni Priatna Sari

Assalamualaikum...

Welcome to my personal website yenipriatnasarilink.com. I am a mother of three sons. An accountant and also a lecturer. I am a managing director of an Accounting Firm Wahyu Yeni Novi , Head of Accounting Study Program Politeknik Harapan Bersama, and one of board supervisory in KSPPS BMT Bina Umat Mandiri. I am also the conselor in Rumah Keluarga Indonesia, and a member of IRo-Society, an empowering and enlightening society founded by Prof, Imam Robandi. I’m from Tegal, Pantura, Central Java. Nice to meet you.

The purpose of creating this blog is to share my knowledge and experiences as a mother, accountant, and lecturer. I aim to provide valuable information, tips, and guidance to readers on financial management, education, and personal development. This blog also serves as a platform to connect with a community of like-minded individuals who support each other on life’s journey. I hope this blog can inspire and bring positive value to every reader who read this .

Selamat datang di situs pribadi saya yenipriatnasarilink.com. Saya adalah seorang ibu dari tiga anak laki-laki. Saya seorang akuntan dan juga seorang dosen. Saat ini saya mengelola Kantor Jasa Akuntansi Wahyu Yeni Novi, menjadi Ketua Program Studi Akuntansi Politeknik Harapan Bersama, dan menjadi salah satu pengawas manajemen di KSPPS BMT Bina Umat Mandiri. Aktivitas sosial saya saat ini adalah menjadi konselor di Rumah Keluarga Indonesia dan menjadi salah satu anggota dari IRo-Society, sebuah komunitas pemberdayaan dan pencerahan yang didirikan oleh Prof. Imam Robandi. Saat ini saya tinggal di kota Tegal tepat di pinggiran Pantura, Jawa Tengah. Senang bertemu dengan Anda.

Tujuan saya membuat blog ini adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman saya sebagai seorang ibu, akuntan, dan dosen. Saya ingin berbagi informasi bermanfaat, tips, dan panduan untuk pembaca mengenai manajemen keuangan, pendidikan, dan pengembangan diri. Blog ini juga menjadi sarana silaturahim dengan komunitas yang memiliki minat yang sama dan saling mendukung dalam mencari hikmah dalam perjalanan hidup. Saya berharap blog ini dapat memberikan inspirasi dan memberi positif value bagi setiap pembaca yang berkunjung.