Toko Suami

Sumber gambar : Lemon8

Konon di sebuah kota metropolitan berdirilah sebuah toko berlantai 6 dan berwarna pink. Toko ini menyediakan beragam tipe suami untuk para wanita yang saat ini belum bertemu jodoh.

Untuk memasuki toko itu harus mematuhi syarat dan ketentuan berlaku. Syarat dan ketentuan nya adalah jika seorang wanita pembeli yang telah melewati satu lantai, dia tidak bisa lagi kembali ke lantai sebelumnya.

Dan berbondong-bondong lah para wanita untuk eye shopping mencari tipe suami yang mereka idamkan.

Pada lantai pertama tertulis besar-besar “Laki-laki Berpenghasilan”. Mereka coba masuk di lantai pertama sambil melihat-lihat dan penasaran. Kira-kira apa yang ada di lantai 2 nya.

Naiklah mereka menuju lantai 2. Dan disana tertulis besar-besar “Laki-lagi Ganteng Berpenghasilan”. Hati mereka menjerit kegirangan “Ini nih yang aku cari 🥰” ujar mereka sambil tersenyum.

Meski kegirangan, hati mereka masih penasaran ada apa gerangan tawaran di lantai 3. Dan naiklah mereka ke lantai 3. Dan disana tertulis besar-besar “Laki-laki Ganteng Sholeh dan berpenghasilan”.

Sontak mata mereka berbinar penuh kebahagiaan. “Sepertinya ini yang aku cari!”. Sambil bergumam mereka berpikir kira-kira apakah mungkin di lantai 4 sebaik ini?

Rasa penasaran yang besar membuat mereka naik ke lantai 4. Disana mereka disambut tulisan besar “Laki-laki Ganteng Sholeh Berpenghasilan dan Sayang Anak”

Tak dapat dipungkiri bayangan indah pun mulai merebak. Romantisme indah nya pernikahan meliputi semesta. Tapi rasa penasaran masih berkecamuk karena ada lantai 5 dan 6 yang belum dikunjungi.

Akhirnya naiklah sekali lagi mereka ke lantai 5. Dan di depan pintu tertulis besar-besar “Laki-laki Sholeh Ganteng Sayang Anak Suka Membantu Istri dan Berpenghasilan”

Aaaah sepertinya ini sdh semua yang di inginkan. Tapi rasa penasaran membuat mereka ingin naik sekali lagi untuk menemukan laki-laki idaman mereka.

Dan naiklah mereka ke lantai 6. Lantai terakhir di toko suami. Dan di depan pintu mereka disambut tulisan besar “Anda adalah wanita ke 999.000.000.0001 dan Anda tidak diperkenankan untuk kembali ke lantai sebelumnya!.

Gubrak! Sontak mereka serasa terbangun dari mimpi indah. Yang tercipta dari tipe lelaki impian yang ada di lantai 1 dan 5.

Moral of the story:
Seorang perempuan seringkali lupa dengan banyak kebaikan yang dimiliki oleh pasangan yang saat ini ada di hadapan.

Terlalu sering membandingkan dengan mereka yang ada di luar sana. Sehingga tidak mensyukuri pasangan yang berada di depan mata.

Semoga kita semua diberikan rasa syukur atas pasangan yang telah digariskan Allah SWT. Dan dengan rasa syukur itu akan menciptakan sakinah dalam berkeluarga.

Smart Parenting: Tips Mengatur Penggunaan Smartphone

Orang tua jaman sekarang sudah tidak dapat lagi mengelak dengan adanya smartphone di tengah keluarga. Apalagi pada saat terjadi pandemi covid yang telah terjadi, anak-anak usia belia sudah mulai menggunakan smartphone untuk melakukan pembelajaran.

Lalu bagaimana caranya agar anak-anak tetap aman meskipun ada smartphone yang berada di sekitar mereka? Berikut ini ada beberapa tips yang dapat digunakan agar ananda tetap aman dan tidak tergoda untuk menggunakan smartphone secara berlebihan:

  1. Tanamkan kepada anak bahwa smartphone adalah fasilitas yang di pinjamkan bukan diberikan. Sebaiknya anak di berikan pemahaman bahwa smartphone adalah fasilitas yang di pinjamkan orang tua kepada anak. Peminjaman itu pun memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku. Syarat dan ketentuan tergantung dari harapan orang tua. Seperti : smartphone hanya digunakan untuk mengakses kelas online atau yang lainnya.
  2. Berikan waktu yang di sepakati bersama dalam menggunakan smartphone. Waktu-waktu yang digunakan ananda dalam menggunakan smartphone juga harus di sepakati bersama. Berikan pemahaman kepada ananda di waktu-waktu yang tidak di perkenankan menggunakan smartphone. Waktu itu adalah pada saat berkumpul bersama keluarga, waktu setelah Azan berkumandang atau waktu-waktu lain yang di sepakati dalam keluarga.
  3. Lakukan setting pengaturan pada smartphone anak. Saat ini orang tua juga di tuntut untuk well inform dengan teknologi. Jangan merasa sudah bukan usia nya lagi untuk belajar teknologi. Karena sebenarnya teknologi itu untuk memberikan kemudahan pada manusia. Beberapa settingan yang orang tua wajib tahu adalah pertama mempelajari setting smartphone agar gambar dan video tidak langsung ter download dan kedua melakukan pengamanan pada akses di youtube.
  4. Buatlah kegiatan yang tidak membosankan dirumah. Hal ini sepertinya agak sulit dilakukan bagi orang tua yang sibuk. Akan tetapi akan selalu ada jalan apabila kita mau dan berniat. Kegiatan itu diantaranya dengan membeli buku bacaan yang di sukai anak-anak, aktivitas membantu orang tua yang bisa dilakukan anak-anak, bahkan memberikan permainan yang bisa dilakukan dirumah. Atau alternatif kegiatan produktif lain.
  5. Jadilah teladan yang baik bagi anak. Ada istilah “Action speaks louder than words“. Sebagai orang tua kita jangan hanya pintar memerintah dan melarang anak-anak. Akan tetapi bagaimana kita harus memberikan teladan yang baik untuk mereka. Ketika makan tidak sambil memegang smartphone, ketika hendak tidur juga tidak disamping smartphone. Percayalah ketika tindakan kita mendukung apa yang kita ucapkan, anak-anak pun akan meniru apa yang dilakukan kedua orang tuanya.

Semoga dari beberapa tips ini dapat menjadi jalan agar para orang tua dapat melakukan management penggunaan smart phone untuk ananda. Agar tidak ada lagi kejadian anak-anak kecanduan menggunakan smartphone. Semoga bermanfaat.

Cerdas Kelola Keuangan Bagi Ibu Rumah Tangga

Pertemuan keluarga kelas Belimbing di TKIT Salimah

Menjadi ibu dengan sejumlah aktivitas domestik seharusnya tidak mengurangi semangat belajar. Terutama belajar mengelola keuangan agar kondisi keuangan keluarga dapat bertambah baik. Meski belajar bersama ananda tidak mengurangi semangat ibu dalam mencari ilmu. Penting gak sih belajar literasi keuangan bagi seorang ibu? Hal apa sih yang dapat dipelajari agar cerdas keuangan? Cerdas keuangan sebenarnya di awali dengan memahami apa itu pendapatan dan pengeluaran. Karena mengelola keuangan sebenarnya tidak lebih dari mengelola pengeluaran dari pendapatan yang sudah diterima.

Pendapatan dalam rumah tangga pada umumnya terdiri dari 3 (tiga) sumber. Yang pertama adalah active income, yang kedua passive income dan yang ketiga adalah portofolio income. Apa yang dimaksud dengan active income? Active income atau pendapatan aktif adalah setiap pendapatan yang kita peroleh apabila kita bekerja. Jika kita tidak bekerja, maka pendapatanpun terhenti. Contoh dari pendapatan aktif diantaranya adalah pendapatan yang diperoleh dari kita bekerja sehari-hari. Apabila kita tidak bekerja maka pendapatan akan terhenti.

Berbeda dengan pendapatan pasif. Meskipun kita tidak bekerja, pendapatan akan terus mengalir. Pendapatan pasif ini diperoleh dari aset yang telah menghasilkan. Contohnya adalah kios yang telah disewakan. Mobil atau motor yang disewakan, atau aset lain yang disewakan dan kita mendapatkan uang sewa.

Sedangkan pendapatan portofolio merupakan pendapatan yang diperoleh dari melakukan investasi yang dilakukan pada surat berharga seperti saham, obligasi ataupun reksadana. Pendapatan portofolio tidak dapat diambil secara langsung, tapi harus menunggu nilai investasi meningkat baru hasilnya dapat diambil. Pendapatan portofolio intinya adalah pendapatan pada surat berharga dan emas. Emas juga dapat dimasukkan sebagai pendapatan investasi jangka pendek yang mudah untuk dicairkan.

Sedangkan pengeluaran dibagi juga dibagi menjadi 3 (tiga) klasifikasi pengeluaran. Klasifikasi yang pertama yaitu pengeluaran yang produktif meski terlihat konsumtif, pasive spending dan invisible spending. Pengeluaran yang produktif tetapi terlihat konsumtif diantaranya adalah pengeluaran untuk belajar, pengeluaran untuk bergaul dengan orang-orang sukses dan pengeluaran untuk amal. Ketiga pengeluaran itu terlihat konsumtif karena pastinya mengurangi jumlah kas kita, akan tetapi mereka sebenarnya adalah pengeluaran produktif. Pengeluaran belajar adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan apabila kita ingin bertambah maju. Demikian pula jika ingin mendapatkan pengaruh kesuksesan, maka sebaiknya memiliki komunitas orang-orang sukses. Sedangkan pengeluaran amal adalah pengeluaran untuk kebaikan yang berarti kita menolong diri sendiri.

Klasifikasi pengeluaran yang kedua adalah passive spending atau pengeluaran pasif. Pengeluaran pasif adalah pengeluaran yang diam-diam tapi tidak terlihat mengurangi nilai aset kita. Yang termasuk dalam klasifikasi passive spending adalah ketika kita memiliki karyawan yang tidak produktif, membayar biaya listrik yang tidak digunakan karena lupa mematikan, atau pengeluaran karena makanan sisa yang kita buang.

Klasifikasi pengeluaran yang ketiga adalah adanya invisible spending. Pengeluaran ini lebih parah daripada pengeluaran pasif karena ibaratnya meski kita tidur, nilai aset kita akan berkurang tajam. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah ketika membeli mobil merk terkenal maka harga mobil ketika setahun di garasi mobil nilainya akan menurun tajam. Atau jika ibu-ibu belanja baju atau kerudung ber merk maka ketika sudah dipakai harga nya akan turun drastis. Status nya sama dengan kain kerudung yang harga nya belasan ribu.

Mengetahui beberapa tabiat pendapatan dan pengeluaran diatas, semoga dapat lebih dipahami betapa ketika kita masih mengandalkan active income sebaiknya harus berhemat dan cermat dalam mengalokasikan sumber dana kita untuk masa ini dan masa yang akan datang. Tidak perlu boros dan bergaya mewah jika masih berada di area active income. Karena jika kita tidak lagi bekerja maka pendapatan akan terhenti. Kita harus cermat mengelola sebagian dari dana active income dikelola agar kelak dapat memiliki aset yang menghasilkan.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Rasul

Hari ini dapat kesempatan untuk berbagi dengan para ibu di salah satu pertemuan Rumah Keluarga Indonesia di daerah Pengabean kota Tegal. Pertemuan sederhana ini dihadiri sekitar 50 an orang ibu. Pada pertemuan kali ini, materi belajar bersama kita adalah bagaimana meneladani Rasul dalam mendidik anak. Materi hari ini disarikan dari buku Prophetic Parenting (Cara Nabi Mendidik Anak) yang cukup bagus jika dikupas.

Belajar dari Rasul tentunya ibarat menggali ilmu dari sumber yang tak akan pernah ada habis nya untuk dipelajari. Termasuk dalam hal ini tentang bagaimana Rasul mendidik anak. Ada minimal 8 (delapan) hal yang dapat kita pelajari sebagai orang tua dalam mendidik anak dengan berkiblat dari pola didik Rasulullah.

  1. Menampilkan suri tauladan yang baik .Menjadi orang tua mungkin tidak mudah. Karena harus selalu menjadi contoh yang baik untuk ananda. Contoh terbaik yang dapat dilihat oleh ananda adalah dari perilaku orang tua. Bagaimana orang tua komitmen untuk tidak menggunakan handphone pada waktu-waktu tertentu, bagaimana adab terhadap tamu, bagaimana berperilaku ketika ada makanan yang tidak sesuai dengan selera dan sebagainya. Semua perilaku orang tua itu akan terekam dengan baik di benak ananda. Walk the talk. Adalah hadiah terindah yang diberikan orang tua kepada ananda.
  2. Mencari waktu yang tepat untuk memberi pengarahan. Hikmah untuk memberikan pengajaran kepada ananda dapat dilakukan dalam beragam aktivitas orang tua dengan ananda. Seperti obrolan orang tua dengan ananda ketika dalam perjalanan, pada waktu makan bersama, dan pada saat ananda sakit.
  3. Bersikap adil dan menyamakan pemberian untuk anak. Perlakuan tidak adil yang diperoleh anak ketika dia masih kecil akan berdampak ketika dewasa. Hal itu tercermin dari kisah saudara nabi Yusuf . Yaitu ketika mereka berkata “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya Bunyamin lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adalah golongan yang sangat kuat. Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata” (Yusuf:12: 8)
  4. Menunaikan hak anak. Anak-anak juga memiliki hak yang harus ditunaikan oleh kedua orang tuanya. Diantaranya adalah hak untuk mendapatkan nama yang baik, hak untuk mendapatkan kasih dan sayang dari orang tua, dan hak mendapatkan pendidikan agama yang baik.
  5. Doa. Larangan mendoakan keburukan untuk anak. Ketika seorang wanita telah menjadi seorang ibu, maka segala ucapan nya akan menjadi doa yang manjur untuk anak-anak nya. Termasuk doa yang baik ataupun perkataan yang buruk. Oleh karena itu jauhkan lisan para ibu dari perkataan doa yang buruk kepada ananda. Gantilah ungkapan anak nakal menjadi anak pintar atau anak yang aktif. Agar vibes yang muncul pun adalah hal yang positif bagi perkembangan anak.
  6. Membantu anak untuk berbakti dan mengerjakan ketaatan. Setiap anak akan lebih termotivasi apabila kedua orang tuanya ikut berperan pada saat si anak akan melakukan hal-hal kebaikan.
  7. Tidak mudah marah. Laa taghdob walakal jannah. Jangan marah bagimu surga. Kadang ketika bersama keluarga, rasa marah akan lebih mudah meletup dibandingkan dengan orang lain. Marah kepada anak-anak gara-gara masalah sepele begitu sering terjadi dibandingkan marah kepada tetangga yang bikin masalah misalnya.
  8. Tidak mudah mencela. Jika seseorang mencela anaknya, pada dasarnya dia sedang mencela dirinya sendiri. Ketika kita mencela anak karena kesalahannya seharusnya kita berkaca apakah kita sudah memberikan petunjuk dan arahan dengan benar terhadap mereka.

Masih banyak yang dapat dikupas dari sunah yang dituntunkan Rasulullah dalam mendidik anak-anak. Seperti bagaimana Rasul mengajarkan kita untuk tidak berlaku kasar dalam memperlakukan anak-anak, mengajak mereka untuk berpikir dewasa dan pelan-pelan memberikan penyadaran akan tanggung jawab mereka. Menjadi pekerjaan rumah buat kita para orang tua untuk tidak pernah berhenti belajar tentang pendidikan anak.

Semangat belajar ayah bunda …. 🙂