Keuangan Islami Tanpa Ribet: Kunci Keluarga Bahagia dan Berkah

Mengelola keuangan keluarga banyak tantangan nya. Banyak berita perceraian yang di awali dengan masalah ekonomi. Lalu bagaimana melakukan pengelolaan keuangan rumah tangga dalam Islam? Agar dapat meraih kebahagiaan dalam berkeluarga juga keberkahan dan kesejahteraan dapat tercapai.

Simak beberapa prinsip dan tips ini ya… agar keuangan keluarga bertambah berkah:

1. Mencari Rezeki yang Halal dan Baik

Dalam Islam kita di wajibkan untuk mencari nafkah dari sumber yang halal dan baik. Rezeki yang diperoleh harus bersih dari unsur haram, seperti riba, penipuan, dan korupsi. Karena semua keberkahan berawal dari rezeki yang halal dan thoyib. Seperti yang di firmankan Allah di surat Al Baqarah ayat 172 “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.”

2. Membuat Anggaran Keuangan

Islam tidak mengajarkan umat nya untuk berlebihan dan berfoya-foya, akan tetapi Islam mengajarkan untuk membelanjakan harta di jalan kebaikan serta memiliki perencanaan dalam keuangan. Karena sebaik-baik perencanaan adalah rencana yang dilakukan. Dan apabila gagal akan jauh lebih baik daripada tidak terencana sama sekali. Dalam QS. Al-Isra’: 26-27 Allah berfirman “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

3. Menabung untuk Masa Depan

Mungkin ada yang berpendapat gak butuh dengan yang namanya tabungan. Bahkan ada yang berpendapat “biarlah hidup mengalir sepert air mengalir”. Tapi dalam Islam mengajarkan pentingnya menabung dan menyisihkan sebagian pendapatan untuk kebutuhan di masa depan tanpa menimbun harta secara berlebihan. Bedanya menabung untuk mempersiapkan masa depan dengan menimbun harta adalah pada tujuan keuangan nya. Pastikan tujuan keuangan kita jelas sehingga kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang menimbun harta. Dalam QS. Al-Furqan: 67 Allah berfirman “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, tetapi di antara keduanya secara wajar.”

4. Menghindari Hutang yang Tidak Perlu

Bagaimana rules dalam berhutang dalam Islam? Ternyata Islam tidak melarang berhutang, akan tetapi Islam memperbolehkan berhutang dalam keadaan darurat, tetapi dianjurkan untuk menghindari hutang yang tidak perlu karena dapat membebani diri sendiri dan keluarga. Dalam dunia keuangan di ajarkan untuk tidak berhutang untuk hal-hal yang konsumtif. Dalam Al Qura’an Allah berfirman “Jika (orang yang berhutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau seluruh utang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 280)

5. Mengeluarkan Zakat, Infak, dan Sedekah

Hal paling penting dalam pengelolaan keuangan secara Islami adalah komitmen dalam mengeluarkan Zakat dan istiqomah dalam infak, sedekah dan juga wakaf. Mengeluarkan Ziswaf merupakan salah satu cara dalam pengelolaan keuangan secara Islami. Ternyata ada rahasia di balik komitmen mengeluarkan ziswaf. Yaitu ketika kita komitmen dalam ber sedekah, maka sebenarnya kita tidak sedang mengeluarkan harta untuk sesuatu yang konsumtif. Meskipun uang berkurang, akan tetapi keberkahan akan datang setelah kita mengeluarkan sedekah. Bahkan, sedekah itu sebenarnya memancing datangnya rejeki yang lain dalam hidup. Dalam surat QS. At-Taubah: 103 Allah berfirman “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.”

6. Menghindari Riba

Praktek Riba dalam transaksi keuangan dilarang keras dalam Islam, karena riba dapat merugikan pihak lain dan menimbulkan ketidakadilan. Lalu bagaimana caranya agar kita tidak terjebak riba? ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Yang pertama adalah pastikan semua transaksi keuangan kita berada di instrumen keuangan syariah. Yang kedua jika masih harus berhubungan dengan perbankan yang menggunakan riba, pastikan kita mencatat segala riba yang di peroleh dan segera salurkan untuk pembangunan hal-hal untuk kebutuhan fisik masyarakat umum.

Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat QS. Al-Baqarah ayat 275 “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

7. Berinvestasi secara Syariah

Ternyata berinvestasi di ajarkan juga dalam Islam. Seperti kisah Utsman bin Affan yang memiliki bisnis yang di wakafkan dan masih berjalan hingga bertahun-tahun kemudian itu merupakan salah satu contoh dalam berinvestasi. Dalam Islam, investasi dianjurkan selama dilakukan dengan cara yang halal, seperti investasi dalam usaha yang tidak mengandung unsur gharar (ketidakpastian) dan maysir (judi). Seperti yang di firmankan Allah dalam Al Al-Baqarah: 278 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.”

Ternyata banyak yaa rules yang telah digariskan Islam dalam pengelolaan keuangan keluarga. Semoga kita semua di berikan kemudahan untuk selalu menaati semua panduan agama. Agar semakin berkah dengan segala rezeki yang telah di berikan.